Arsila baru turun ketika malam tiba. Dia memasak makan malam seperti biasa. Bedanya, Arsila hanya fokus memasak, tidak mengatakan apa pun pada Dewa bahkan jika pria itu berada di belakangnya. "Ambilkan saya minum!" titah Dewa pada Arsila. Wanita itu mengambil gelas, mengisinya dengan air. Dia menyajikan segelas air pada Dewa dalam diam. Arsila sebenarnya sedang dalam mood yang buruk, apalagi ketika melihat wajah Dewa, mood nya benar-benar berubah menjadi buruk. Dia teringat lagi akan ucapan Dewa padanya. "Kamu mengangkang di bawah saya demi uang, kamu pikir kamu wanita seperti apa?" Hati Arsila terasa berat dan tertekan setiap kali dia mengingat itu. Hanya melihat wajah Dewa saja membuat Arsila merasa terhina. Bahkan jika dia adalah wanita yang hina sekalipun. Selesai memasak dan men