“Mrs, Isabel. Saya Jeff.” Sapa Jeff membuka suaranya dan mengangguk.
“Ya. Hallo Jeff. kalau begitu, aku akan mulai sesi terapi ini. Kalian bisa meunggu di luar sementara Hailee bersamaku.” Cetus Isabel kepada keduanya.
Seolah sudah mengerti, Kelly segera melaksanakan apa yang dikatakan oleh Isabel dan pergi keluar tanpa menunggu Jeff yang masih mematung dan berdiri tegap ditempatnya.
“Ada apa Jeff? kenapa kau tidak keluar?” tanya Isabel setelah melihat Jeff tidak bergerak sedikit pun dari tempatnya.
Semula Jeff memandang lurus kedepan tanpa berniat menelusuri setiap sudut ruangan Isabel yang identik dengan background berwarna putih dan di penuhi ornamen-ornamen khas dokter psikiater seperti sebuah kursi sofa yang biasa dipakai untuk melaksanakan sesi terapi dan kini di duduki oleh Hailee.
Jeff melirik Isabel dan berucap, “Sudah seharusnya Hailee ditemani walinya saat terapi. Selain itu saya adalah bodyguard yang bertanggung jawab terhadap keselamatan dari Hailee.”
Isabel tertawa kecil mendengar alasan Jeff tetap berada ditempatnya. Isabella tidak merasa tersinggung mendengarkan Jeff tidak menuruti apa yang ia katakan.
“Aku senang, ada orang disamping Hailee yang tidak mendengarkan orang lain meski Hailee mungkin membutuhkan waktu sendiri demi kepentingannya, tapi untuk saat ini kau tidak perlu mengkhawatirkan Hailee. Dia aman bersamaku, kami hanya membutuhkan ruang privasi. You know, girl’s time.” Jelas Isabella pada Jef dan mengedipkan mata kanannya pada Jeff dengan senyum yang tak lepas dari bibirnya.
“Bagaimana dengan walinya?” tanya Jeff lagi karena ia merasa tidak mendapatkan jawaban apapun kenapa Hailee harus sendirian mengikuti terapi.
“Ya, kau tahu sendiri. Aku adalah bibinya, dan kurasa pembicaraan ini tidak membutuhkan Kelly sebagai asisten pribadi dan wali Hailee.” Jeff masih menatap Isabella dengan tatapan dingin, kemudian engalihkan tatapannya pada Hailee yang masih menunduk dan belum melepas maskernya, namun a sudah melepas kacamata hitamnya sejak memasuki gedung tempat Isabella bekerja.
Sepertinya untuk alasan ini, Jeff cukup mempercayai Isabella. Hanya saja ia masih belum bisa melihat ekspresi dari Hailee karena terhalang hoodi dan masker yang masih tak lepas dari wajahnya.
“Baiklah. Saya akan menunggu diluar. Jika kau membutuhkan apapaun cukup panggil aku.” ucap Jeff kemudian menatap Hailee seolah ia hanya berbicara dengan Hailee tanpa berniat mengalihkan pandangan pada Isabella, ia menyerah untuk tetap berada didalam dan melihat proses terapi Hailee. Meski ia hanya menjalankan tugas dan tidak terlalu memperdulikan Hailee, setidaknya ia hanya ingin bekerja semaksimal yang ia bisa.
Isabel tersenyum meski ia mendapatkan tanggapan kurang baik dari Jeff. ia cukup mengerti dengan orang-orang yang memiliki kepribadian dingin seperti Jeff.
Jeff menutup pintu dengan sedikit kesal dan berdiri tegap didepan pintu. Sementara kelly terlihat sedang sibuk mengotak-atik bendapa pipih bersar yang semenjak tadi ia genggam ditangannya.
Jeff tidak sedikit pun merasa risih dengan wanita ini. Ia juga tidak terlalu memperdulikan oran-orang yang ada disekitarnya, selama ia bisa bekerja dengan baik dan tanpa gangguan apapun.
Kini mereka tengah berada di kamar Hailee beserta Kelly dan beberapa pernak-pernik gaun malam, sepatu dan beberapa perhiasan yang tidak bisa dibilang murah dari berbagai macam brand ternama. Hailee tidak mengerti dengan jalan pikiran ayahnya. Ayahnya jelas-jelas mengetahui dengan benar, bahwa sampai kapan pun ia tidak akan pernah menghadiri acara apapun dan sekarang ayahnya malah menyodorkan berbagai hal yang dianggap aneh olehnya.
Besok malam adalah hari dimana Rowman akan memperkenalkan Hailee kepada semua rekanan bisnisnya, dan Hailee tentu saja tidak akan pernah mau untuk datang ke acara yang bahkan tidak pernah ia bayangkan sebelumnya.
Sementara Jeff sudah duduk manis di belakang meja kerjanya memperhatikan setiap gerak-gerik Hailee dan juga Kelly di kamar. Jeff tidak terlalu perduli dengan acara semacam pesta itu, karena memang ia juga tidak terlalu menyukainya yang ia perdulikan hanya tentang keselamatan orang yang menjadi tanggung jawabnya. Ia tidak suka jika ada hal diluar rencananya dan membuat semuanya berantakan. Ia adalah orang yang cukup disiplin jika sudah menyangkut pekerjaan.
Jeff melihat jam yang ada ditangannya yang menunjukan jarum berada diangka 9 pas, namun Briana masih belum menunjukkan batang hidungnya. Seperti biasa, wanita itu selalu tidak tepat waktu. Jeff meraba saku celananya dan mengambil ponsel untuk menghubungi Briana. Jika sampai lewat 5 menit lagi dia tidak ada, sepertinya ia harus memberi sanksi yang cukup berat untuk membuat wanita itu jera dan disiplin dalam bekerja.
Saat Jeff sedang sibuk mencari nomor Briana untuk menghubungi wanita itu, Briana muncul dengan nafas terputus-putus seperti habis berlari.
“Jeff.” Sapa Briana dari balik pintu dengan nafas terengah dan segera masuk untuk melobi atasannya itu.
Briana tahu betul Jeff adalah orang yang gila disiplin dan tidak bisa menoleransi orang yang terlambat meski hanya beberapa detik, dan kemarin ia sudah banyak melakukan kesalahan dan mengharuskannya terlambat. Beruntung, ia hanya mendapatkan teguran saja beberapa hari ini, jika sampai ia dikeluarkan dari tim atau malah lebih parah lagi di pecat, ia akan amat sangat menyalahkan kegemarannya dalam tidur itu.
“Kali ini, apalagi alasanmu?!” tanya Jeff dengan nada dingin tanpa melirik Briana dan terus menatap layar yang masih memperlihatkan Hailee dan Kelly.
“Ehmm, kupikir aku belum terlambat Jeff.” Briana mencoba mencari alasan untuk membuat Jeff sedikit memberi kelonggaran padanya dengan hati sedikit berdebar dan nafas yang masih sedikit terengah.
“Benarkah? Kalau begitu lihatlah jam ditanganmu dan samakan dengan waktu yang ada di jamku.” Balas Jeff dan masih tanpa melihat ke arah Briana yang terlihat kikuk.
Jeff menyodorkan tangannya yang ia pasangkan jam tangan pada Briana untuk memperlihatkan waktu yang sudah melewati beberapa menit sebelum mereka bertukar jam kerja. Briana menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal dan melebarkan cengiran bersalah di bibirnya.
“Aku hanya terlambat beberapa menit saja menurut jam yang ada ditanganmu.” Briana berucap dengan suara rendah, dan berharap kali ini ia juga akan lolos dari kemarahan Jeff yang tidak tampak raut ekspresinya.
Briana tidak tahu ekspresi macam apa yang diperlihatkan oleh Jeff. Jeff memang adalah sosok yang hangat hanya jika ia mau saja, dan sekarang ia tidak melihat ekpresi apapun dari raut wajah Jeff. Hanya tampak berwajah datar dan dingin. Bahkan Briana bisa merasakan atmosfer dingin itu di tengkuknya.
“Dan kau tahu aku tidak suka dengan orang yang terlambat meski hanya beberapa detik saja.” Balas Jeff lagi dan membuat Briana hanya terdiam mematung mendengar ucapan dingin Jeff.
“Maaf, sir. Aku tidak akan mengulanginya lagi.” Briana menunduk sementara Jeff pergi dengan menyampirkan jas yang ada ditangannya tanpa sepatah kata pun.
Jeff berhenti sejenak saat ia berada di pintu dan melirik Briana yang masih menunduk setelah ia beranjak pergi.
“Aku bosan mendengar alasanmu, dan aku harap kerjamu sepadan dengan kesalahanmu.” Tegas Jeff dan berlalu pergi meninggalkan Briana dengan jantungnya yang masih terus berpacu cepat.
Briana akhirnya bisa bernafas dengan lega setelah Jef meninggalkan ruangan monitor dan membuatnya bisa kembali menghirup oksigen lagi. Andai tawaran untuk bekerja di tim ini tidak besar, mungkin ia akan lebih memilih terus berada didalam perusahaan dan menjadi bodyguard beberapa petinggi yang hanya menyewa jasa mereka sekedar untuk pamer dan memenuhi formalitas saja.
Briana menjatuhkan bokongnya di kursi tempat Jeff tadi duduk memaku melihat layar monitor dan melihat pergerakan dari Hailee.
Briana sebenarnya tidak mengerti dengan keadaan dari gadis yang harus ia panau setiap malam ini. Jika saja ia menjadi nona muda dari keluarga Goulding, sudah pasti ia akan menghabiskan usianya untuk berfoya-foya dan berbelanja sesuka yang mau tanpa harus memikirkan harga barang yang ingin ia beli ketimbang harus mengasingkan diri di kamar tanpa melakukan apapun. Bukankah itu lebih membosankan dari sekedar menikmati kekayaan dari keluarga Goulding yang tidak akan pernah habis sampai 7 turunan?!
Briana belum pernah sekali pun melihat wajah asli dari gadis yang kini terlihat sedang menutup pintu kamarnya setelah seseorang yang pastinya Kelly kelaur dari kamarnya.