“Meow. Meow. Meow. Sinilah! Mengapa kau tidak mau kemarin?!” Kaki kecil mengentak kasar dan nada yang penuh kesal. Membuat Arsen menggeleng pelan, melihat Bara menatap tajam pada Diego yang masih betah berguling tidak mau menghampiri Bara. “Kau kira dia kucing?” Sindir Arsen, sedari tadi selalu saja mendengar meow. Meow. Meow. Padahal yang dibeli olehnya adalah anak singa yang begitu lucu sekali, yang menemani Bara nanti di mansion. Bara mendelik. “Terus aku harus memanggil apa? Aum gitu?!” Pertanyaan Bara yang kesal, dan tubuh kecil tersebut langsung terhenyak di rumput tanpa mau menatap pada singa yang seolah mengejek dirinya sekarang. Karena tidak berhasil menjinakkan hewan buas tersebut. “Bara, kau harus mendekatkan diri. Mengeluskan kepalanya perlahan, mengajaknya untuk berkenalan