Poor You, Kamaru!

1428 Kata

“Ud-diin..” Kamarudin bergidik ngeri. Panggilan mendayu dari mulut Anya membuatnya takut. Perempuan itu pasti memiliki keinginan yang sulit untuk dikabulkan. “Din, liat ke aku dong.” “Anya, jangan peluk-peluk. Kamu kenapa sih?!” “Pengen peluk kamu..” Aw— mengerikan! Anya tidak pernah seperti ini sebelumnya. “Anya, ponsel dan dompet saya ada di atas nakas.” Ucap Kamarudin. Lebih baik Anya segera mengambil kedua barang itu agar penyiksaannya cepat berlalu. Perilaku Anya ini membuat jantungnya berdetak tak karuan. “Buat apa? Aku nggak lagi pengen belanja online kok.” “Terus mau apa? Makan? Order dulu saja pake ponsel saya. Saya masih ada pekerjaan.” Sebelum masa liburan kuliah selesai, Kamarudin harga segera dapat bernegosiasi dengan pihak yayasan. Tidak mudah untuk mengundurkan diri

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN