Jangan Tinggalin Aku

1631 Kata

“ANYA!” Kamarudin terbangun dengan peluh membasahi tubuhnya. Deru napasnya bergerak sangat cepat, seolah seluruh emosi yang dirinya rasakan di dalam mimpi, merupakan suatu kejadian yang nyata terjadi. Kamarudin bahkan hampir tak bisa membedakan mimpi atau kenyataan jika saja tak melihat foto pernikahan mereka tergantung di dinding kamar. “Hanya mimpi,” monolog Kamarudin. Salah satu tangannya menyugar rambut ke belakang. Sungguh mimpi yang sangat mengerikan. Baru semalam Anya membicarakan tentang karakternya yang perempuan itu nilai buruk, lalu ketika terlelap mimpi menyeramkan menghampirinya. Kamarudin bermimpi keduanya mengalami cekcok besar. Sikap dan sifatnya yang katanya menyebalkan itu menjadi dalang mengapa Anya memutuskan ingin berpisah darinya. Hal yang begitu Kamarudin sayan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN