“Mau sampai kapan kamu begini?” Anya memutar tubuhnya. Apa maksudnya?! Tiba-tiba datang menghampiri lalu menanyakan sesuatu yang tidak jelas. Kamarudin ini sedang mencari perkara atau bagaimana?! “Menggoreng telur adalah hal yang sangat mudah, Anya. Kenapa melakukan hal sesimpel itu saja kamu harus meminta bantuan orang lain?” What the hell! Ngajak ribut lagi si kampret! “Aku emang nggak bisa!” Ucap Anya. Ia tidak pernah melakukannya. Sebagai nona muda yang memiliki banyak pelayan, bahkan untuk menyalakan kompor gas saja ia tidak bisa. Memasak bukan keterampilan yang harus dirinya kuasai saat menjadi anak Tanu Handoyo. “Kalau begitu, kamu harus belajar. Sebentar lagi kamu akan jadi mama, Anya!” “Come on! Buat apa ada ART, Udin?!” Masalah sekecil ini kenapa harus diributkan. Kamarud