"Arsya...?!" Pekik Gia terkejut mendapati Arsya berada di hadapannya. Untuk sesaat Gia terpaku dalam posisinya dengan kedua tangannya memegang bahu Arsya yang memeluk pinggangnya hingga kemudian Gia tersadar dan melepaskan pegangannya dan berdiri. Jantungnya berdegup kencang karena interaksinya tadi dengan Arsya, belum sempat ia berfikir tubuhnya sudah berada di pelukan Arsya, Arsya memeluknya erat membuat Gia tertegun tapi ia tak menolak dan diam. Ia memejamkan matanya menikmati kehangatan pelukan Arsya yang ia rindukan. Rasanya Gia ingin waktu berhenti disini, saat dirinya bersama Arsya. "I miss you so much..,." bisik Arsya di telinga Gia yang membuat Gia merinding. Gia ingin mengatakan hal yang sama tapi lidahnya terasa kelu. Gia tak memungkiri jika ia pun sangat merindukan Arsya te