Bagian 35

1737 Kata

Anggika keluar dari ruangan Arsya dengan wajah cemberut, setiap pekerjaan yang ia lakukan selalu ada revisi dari Arsya padahal biasanya selalu di ACC, ia melemparkan berkas ke meja kerjanya dan duduk disana. Ia mendengus kesal dan merevisi berkas yang tadi dikembalikan oleh Arsya. 3 minggu ini big bosnya itu mulai berubah menjadi lebih pemarah, setiap ada pekerjaannya yang tidak sesuai Anggika selalu kena semprot padahal dulu walau ada kesalahan Arsya memberikan petunjuk dengan baik tidak dengan amarah. "Ini pasti gara gara Gia nih si bos jadi mudah marah. Gia...kamu kemana sih, kok ngilang gini. Di chat nggak bisa, di telepon juga nggak aktif, kenapa harus resign sih masalah gini aja," Gumam Anggika cemas. "Kenapa mereka yang putus aku yang pusing coba?" gerutu Anggika. Sejak hubunga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN