Bagian 12

1337 Kata

Gia berdiri terpaku di depan kantor pusat, ia enggan masuk ke lobby apalagi ke ruangan big bosnya yang tak lain adalah Arsya. Ia tak suka perasaan dan reaksi tubuhnya saat berada di dekat Arsya. Detak jantungnya yang berdetak dengan keras membuat dadanya terasa sakit dan ia tak ingin terus menerus merasakan hal menyakitkan seperti itu. Gia menghela nafas panjang dan menghembuskannya kasar, dengan pelan ia melangkah memasuki lobby gedung berlantai 5 itu, Gia berjalan mendekati meja resepsionis dan disambut senyuman oleh wanita yang berdiri disana. "Selamat siang mbak, bisa saya bantu?" sapa resepsionis itu dengan ramah. "Siang.....saya mau tanya ruangan CEO sebelah mana ya mbak?" "Ada keperluan apa ya? harus ada janji dulu kalau bertemu CEO mbak." "Oh...saya dari divisi perkebunan Chry

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN