Perginya Cinta

Nova, 28 tahun seorang wanita yang bekerja di sebuah perusahaan EO, sudah menikah dengan seorang pengusaha muda yang sukses Eazim, 34 tahun melalui perjodohan yang di janjikan oleh kedua orang tua mereka.Tapi kehidupan rumah tangga Nova dan Eazim, tidak seperti yang di harapkan oleh wanita itu, bahagia dan penuh cinta namun keadaan adalah sebaliknya.Apalagi di tambah dengan kehadiran Sarah, seorang wanita yang membuat Nova merasa tidak punya kemampuan untuk bersaing meraih perhatian suaminya agar bisa mencintainya sepenuhnya.Dan begitu banyak hal  yang membuatnya dianggap sebagai wanita jahat dan peran antagonis pun di sematkan padanya.Hingga Nova merasa harus membuat pilihan karena kejadian demi kejadian yang membuatnya  berpikir apakah harus terus bertahan atau pergi dengan membawa luka cinta yang di berikan oleh orang-orang yang di cintai terutama Eazim pria yang telah menjadi suami serta calon ayah anak yang dia kandung.

Tatapan mata Nova terpaku ke atas, dia melihat langit yang berwarna cerah mulai mengelap dengan suara petir yang bersahutan bertanda akan hujan turun.

Langit seperti menggambarkan suasana hatinya yang muram dan sedih, "Mungkin sudah waktunya aku berhenti berharap, cintanya memang bukan untukku."

Dan Nova tetap menengadahkan wajahnya ke atas dan airmatanya luruh bersama dengan air hujan yang turun deras, berteriak sekeras nya, "Betapa tidak adilnya Kau padaku, mereka bisa bahagia kenapa aku tidak!"