Suasana rumah sakit pada saat itu sangat tegang, Vania masih berada di samping Zahra sambil menggenggam tangan putrinya itu yang masih belum sadarkan diri. Begitu Arhan dibawa ke rumah sakit Zahra juga ikut pingsan di dalam ambulans karena tak kuat menerima fakta yang dihadapannya. Kaki Zahra yang sedikit luka akibat goresan sudah diobati. Setelah tertidur beberapa jam akhirnya Zahra mulai bergerak dan perlahan membuka matanya. Kepalanya terasa sakit dan seluruh badannya juga, saat membuka mata ia melihat Vania sedang menangis sambil menggenggam tangannya. “Bunda,” panggil Zahra dengan lirih membuat Vania mendongakkan kepalanya. “Sayang, kamu udah bangun? Ada yang sakit?” tanya Vania dengan khawatir. “Kepalaku sakit. Bunda kenapa nangis?” tanya Zahra bingung. Vania mengusap air matanya