“Hei, bukankah kalian ingin menghabiskan waktu di playground? Mommy rasa ini waktu yang tepat. Kalian juga bisa makan di restoran kesukaan kalian itu.” Sandra langsung mengubah rautnya menjadi penuh suka cita. Tidak ada lagi binar takut atau gugup. “Benarkah??? Asyiikkk!! Ayo, Sarah!!” Sean sudah turun dari kursinya. “Sarah, ayo!!” “Sebentar.” Sarah memperhatikan mommy-nya lekat-lekat. Sandra yang diperhatikan seperti itu pun menjadi salah tingkah. “Ada apa, Mommy? Kenapa Mommy tiba-tiba menyuruh kami ke playground dan makan enak?” tanya Sarah penuh selidik. “Ya Tuhan, kenapa anak-anaknya ini terkadang sangat cerdas dan peka?” batin Sandra. Sandra memasang senyum penuh arti. Dia membungkukkan badannya agar sejajar dengan putrinya. Sandra juga sama sekali tidak melirik Ghani yang teru