"Pak, ada apa? Kenapa ibu kamu sampai berteriak?" tanya Eci yang juga ikut kaget. Kukuh menggelengkan kepalanya tanda dia juga tidak mengerti. "Suara siapa itu, Kukuh?" tanya Naina di seberang sana. Kukuh dan Eci sontak membulatkan matanya, mereka lupa kalau sambungan telfon masih belum terputus. "Kukuh, suara siapa?" tanya Naina lagi. "Suara pacarku, Bu," jawab Kukuh. "Kok kamu jujur sih," kesal Eci dengan lirih. Kukuh mengisyaratkan Eci untuk diam. "Ibu gak peduli siapa pun itu pacar kamu. Pokoknya kamu harus putusin dia!" ucap Naina yang membuat keduanya kompak memelototkan matanya lagi. Kukuh buru-buru mematikan speakernya agar Eci tidak mendengar. "Pak, bapak mau mutusin saya?" tanya Eci memicingkan matanya. Kukuh mematikan sambungan telfonnya, ucapan ibunya tidak dia angga

