Pukul tiga sore, Eci disibukkan dengan pemilihan model untuk pemotretan iklan celana dalam. Eci sungguh tidak sabar utuk memilih para model, tapi sialnya dia masih harus mengurusi Kukuh yang sangat rewel. Kukuh masih ngoceh ini itu kepada sekretaris dan HRD nya, Sista dan Kalvin. Sedangkan Eci yang tidak tau apa yang dibicarakan, tapi tetap saja kena imbas semprotan maut pria itu.
“Kontrak kerja dengan produk ini sudah lebih dari satu tahun. Mereka maunya model yang sama, lalu kenapa HRD memberikan surat keputusan yang sepihak seperti ini?” bentak Kukuh marah. Kalvin hanya diam, tidak berani menyangkal.
Pihak produk celana dalam itu menginginkan model yang sudah biasa mereka pakai. Namun, model itu sudah keluar tepat satu bulan yang lalu. Kalvin memberikan ACC surat pengunduran diri mo
