Adrian mencari Kinan di kamarnya, tapi tidak ada Kinan di dalam kamarnya. Dia tahu istrinya pasti tidur di kamar tamu. Adrian langsung menuju ke kamar tamu. Beruntung pintu kamarnya tidak Kinan kunci, jadi Adrian bisa langsung masuk ke dalam kamar. Adrian melihat istrinya sedang duduk di lantai dengan bersandar tempat tidur. Kinan berkali-kali mengusap air matanya. Kecewa, hanya itu yang saat ini Kinan rasakan. Ya, kecewa, tapi bukan kecewa karena suaminya yang sudah melakukan hal seperti itu, seperti yang Tia katakan. Kinan kecewa pada dirinya sendiri karena dia terlalu percaya hal yang belum tahu kejelasannya. “Maafkan aku.” Ucap mereka bersamaan. “Aku yang seharusnya minta maaf, aku selalu membuat kamu kecewa. Aku tidak pernah sedikit pun membuat kamu bahagia, Kinan. Maafkan aku,” uca

