Noa berjalan sangat hati-hati dengan kaki berjinjit menaiki anak tangga. Heels dilepas demi memudahkannya untuk berjalan dan tidak menimbulkan suara. Akibat dari keberaniannya menghabiskan malam bersama Shaga di paviliun belakang, membuatnya harus segera kembali ke kamar. Ia tidak mau ada orang yang melihatnya keluar dari tempat tinggal Shaga dan menyebabkan kegemparan di rumah Arghandi. “Noa? Kamu Noa?” Langkah kaki Noa terhenti di anak tangga ke tiga. Suara yang bersumber dari dasar tangga, membekukan tubuhnya. Dengan kaku, ia mencoba memutar badan, dan melihat siapa yang tengah berdiri menatapnya. Suasana di rumah nampak masih remang karena baru pukul 4 pagi dan seharusnya belum ada yang bangun. “Ma – Mama?” “Kamu dari mana?” Asmitha menunggu Noa di bawah karena putrinya melangkah t