Aku melotot pada Mas Nino karena kalimat yang baru saja dilontarkannya. Aku nggak masalah dengan pengantin pengganti yang dimaksudnya, tetapi pertanyaan penuh nada sindiran itu nggak pantas dan nggak sopan di telingaku. Menurutku, itu agak sedikit keterlaluan, terlebih lagi pria itu melontarkannya pada orang yang lebih tua darinya. "Mas, kamu ngapain, sih, ngomong begitu," desisku dengan volume suara paling kecil yang bisa aku keluarkan. “Ada yang salah sama ucapanku?” tanya Mas Nino dengan nada santainya. Sebenarnya nggak ada yang salah dengan ucapan Mas Nino, aku pribadi pun setuju dengan kalimat pria itu. Pada faktanya, semua yang dikatakan oleh pria itu memang benar. Namun, seharusnya Mas Nino mengiyakan saja ucapan Bunda tadi sehingga masalah lebih cepat selesai. Dengan pria itu me