"Waaaahhh, nggak nyangka ya kita ketemu lagi, adik sepupu pengkhianat." Seluruh tubuhku membeku saat pandangan mata Dilla tertuju padaku, dulu, aku seringkali mendapati Dilla berapi-api bercerita kepadaku tentang orang-orang yang dibencinya, dan siapa yang menyangka jika sekarang akulah yang mendapatkan kebencian yang mendalam ini? Bukan inginku hadir diantara Dilla dan Kak Andika, aku sudah berusaha sangat keras untuk tidak mengusik mereka berdua, tapi mau bagaimana lagi, keadaan sekarang benar-benar tidak bisa aku kendalikan. Andaikan Dilla tahu, menyakitinya adalah hal terakhir yang aku inginkan. Sebisa mungkin aku tersenyum. Apalagi saat salah satu dari teman Dilla membuka suara. "Loh, kalian kenal? Lo kenal sama ownernya Shareena Parfum, Dill?" Mbak Dewita, itulah nama perempuan y

