Pagi itu terasa berbeda. Angin berembus pelan, membawa aroma tanah basah sisa hujan malam sebelumnya. Namun Zahira merasa ada yang tidak tenang di dalam dirinya. Entah karena mimpi aneh yang menemaninya sepanjang malam, atau karena pesan singkat tak dikenal yang masuk ke ponselnya dini hari tadi: “Berhati-hatilah. Tidak semua tangan yang mengulurkan bantuan datang dari niat baik.” Zahira menatap layar ponselnya cukup lama. Pesan itu tanpa nama, tanpa nomor pengirim, dan hilang dalam hitungan menit. Ia sudah mencoba menelusuri, tapi nihil. Hanya menyisakan rasa was-was yang sulit diusir. Meski begitu, seperti biasa, Zahira tetap pergi ke yayasan. Ia menolak larut dalam ketakutan. Anak-anak menunggunya, dan bagi mereka, ia adalah sosok yang tak boleh terlihat goyah. Saat mobil hitamnya b
Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari


