Alea terdiam tanpa ekspresi. Air mukanya terlihat tenang, tidak dengan hatinya. Bagaimana bisa di saat rumah tangga mereka bermasalah, Sakha bisa leluasa berbincang akrab dengan seorang perempuan dan tertawa. Ia bertanya-tanya apakah suaminya menganggap permasalahan rumah tangga mereka hanya angin yang lewat dan bisa bertiup ke mana pun? Semalaman Alea tak bisa tidur. Air matanya tumpah entah berapa banyak, hingga membasahi bantal. Ia memikirkan bagaimana menyelesaikan permasalahannya dengan Sakha. Namun suaminya justru bercanda dengan perempuan lain. Ingin ia berbalik lalu memutuskan untuk tak pernah kembali. Ingin ia menguji seberapa peka hati Sakha dan apakah laki-laki itu masih mencintainya. Sesaat ia berpikir, mungkin saja suaminya memang tak pernah mencintainya. Nyatanya perempuan

