“Apa maksudmu?” Pak Agam bertanya dingin pada Kamasena yang masih bertahan di halaman rumahnya. Dia tidak suka digertak oleh pemuda di hadapannya itu. Sementara itu, Rosalia dan Bu Indri sudah masuk ke dalam rumah, setelah Pak Agam memarahi kedua wanita itu. “Tidak usah panik begitu, Om.” Kamasena sangat menikmati sekali kepanikan ayah dari Rosalia tersebut. “Jangan macam-macam kamu, Kama!” Pak Agam menudingkan jari telunjuknya dengan penuh amarah. “Om yang sudah macam-macam dengan hidup Rosalia dan ibunya,” kata Kamasena dengan dingin. “Apa maksud kamu sebenarnya? Jangan bicara sembarangan kamu!” “Saya tahu rahasia apa yang selama ini Om sembunyikan dari Rosalia dan ibunya.” Kamasena menggertak pria tua di depannya itu. “Jangan sok tahu kamu! Kamu tidak tahu apa-apa dengan hidup sa