“Ya ketahuan.” Pak Agam yang baru keluar dari kamar mandi berseru, saat mendapati sang istri tengah mengenggam sebuah lingerie dari dalam tasnya. Bu Indri yang sudah hampir menumpahkan air matanya berjengit kaget dan menatap Pak Agam tajam, menuntut penjelasan. “Punya siapa ini, Pa?” tanya Bu Indri dengan nada bicara menuntut. “Punya siapa lagi memangnya?” Pak Agam mengambil pakaian setipis plastic itu dari tangan sang istri. “Punya kamu lah, Ma. Aku sengaja mau kasih kejutan, tapi malah kamu keduluan lihat,” terang Pak Agam membimbing Bu Indri untuk duduk di bibir ranjang. “Benar, Pa? Papa nggak sedang bohongin Mama, kan?” Bu Indri memicing curiga. “Enggak, Mama Sayang. Lingerie ini memang saya belikan untuk Mama. Tadinya mau aku kasihkan nanti malam, tapi sudah kadung ketahuan sekar