“Kak Ros, sudah siap belum? Ayo sarapan” Risa mengetuk pintu kamar sang kakak yang masih tertutup. Sudah pukul 7 pagi dan mereka sudah harus bersiap pergi ke tempat kerja masing-masing. “Sebentar, Ris. Sini masuk dulu,” sahut Rosalia yang masih membubuhkan perona pipi. Risa membuka pintu kamar terbuat dari kayu itu dan melangkah mendekati sang kakak. “Kak, ada Kak Kama di bawah,” beritahunya kemudian. “Kama?” Rosalia bertanya terkejut, ekspresinya terpantul di cermin meja riasnya. “Iya, Kak Kama barusan banget datang. Dan tahu nggak, ganteng banget dia hari ini. Brewok sama kumisnya udah dibersihin. Rambutnya juga dipotong cepak gitu, pokoknya ganteng banget deh,” puji Risa pada calon kakak iparnya. “Tumben banget,” gumam Rosalia lantas mulai mempercepat riasannya. “Ya udah ayo, Kak,