“Kama, kenapa kamu bisa ada di sini? Sejak kapan kamu ada di halte?” Rosalia memberondong Kamasena dengan dua pertanyaan sekaligus. “Ayo makan, aku lapar.” Kamasena memilih untuk tidak menjawab pertanyaan Rosalia, dia justru mengulurkan tangannya pada wanita itu. Rosalia menatap uluran tangan Kamasena tersebut. Dia ragu untuk menyambutnya, namun akhirnya pasrah saat Kamasena menyatukannya lebih dulu. Mereka berjalan bersisian di trotoar jalan yang cukup ramai. Jalanan sore itu juga sangat padat oleh kendaraan yang berlalu lalang. Mereka menuju ke arah timur, ke sisi kanan dari halte bus. Dalam diam mereka berjalan beriringan. Sesekali Kamasena melindungi tubuh Rosalia yang hampir ditabrak orang-orang yang berjalan dengan tergesa. Pun sesekali Kamasena mengumpat pada orang yang hendak b