“Avia, aku ... ,” ucap Dirga menangkup kedua pipi Avia dan menatap matanya. “Iya aku salah,” jawab Avia, “sebagai pengusaha aku selalu mempersiapkan hal terburuk dari apa yang aku jalani, aku harap kamu juga mengerti Dirga, kita memang saling menyayangi. Tapi kita enggak tahu dengan waktu ke depannya akan seperti apa? Enggak ada yang pasti di dunia ini,” ucap Avia membalas tatapan tajam Dirga. Pria itu mengangguk kecil lalu mendekap Avia dalam pelukan, menyesap aroma parfum di bajunya yang masih terhirup. “Aku ingin kamu malam ini, Avia,” bisik Dirga sensual. Avia mendorong tubuhnya pelan. “Aku mandi dulu, kamu tahu kan? Aku enggak terlalu suka berhubungan sebelum membersihkan diri,” ucap Avia yang disetujui Dirga. “Apa mau mandi bareng?” tanyanya menggoda. Avia mendengus dan memuku