Di depan sebuah hotel mewah, sebuah sedan hitam mewah keluaran terbaru terparkir dengan mulus. Seorang valet yang bertugas membuka pintu belakang dengan sigap. Sepasang kaki yang putih dan mulus keluar dari dalam mobil, perlahan turun di atas karpet merah, lalu membawa empunya keluar. Amelia langsung menyipitkan matanya saat sinar blitz yang begitu banyak memasuki indra penglihatannya. Ibunda Roni itu bahkan sempat mengangkat tangannya untuk menutup matanya, menghalau kilatan itu agar tidak semakin banyak menerpa retinanya. Untungnya, sebuah tangan yang kuat dan kokoh segera meraih pinggangnya agar dia tidak oleng. "Eh?" Amelia terkejut. Refleks, tangannya mencengkeram erat lengan di depannya. Matanya terbuka. Seketika itu juga, Amelia merasa wajahnya memerah. Tenggorokannya tercekat.