Bab 30. Hasil Tes DNA

1137 Kata

Ancaman itu seolah menampar Karina keras, membuat dadanya sesak oleh rasa takut yang mendalam. Apa yang sebenarnya telah terjadi pada Liona? Bagaimana putrinya bisa berpikir sejauh itu—memegang benda tajam dan mengancam dirinya sendiri demi seorang lelaki? Saat ia berusaha mencari ketenangan, pikirannnya berkecamuk. Karina tahu, ini tidak sepenuhnya salah Liona. Mungkin selama ini ia yang terlalu memanjakan anaknya, memberi putrinya itu segalanya tanpa mengajari bagaimana menerima penolakan, bagaimana bertahan ketika keinginannya tak terpenuhi. Karina menghela napas panjang, mencoba menyingkirkan kepanikan yang terus menghantuinya. Dengan suara gemetar namun penuh upaya untuk tegar, ia akhirnya berbicara, "Liona, jauhkan pisau itu dari leher kamu. Mama mohon, jangan seperti ini, Sayang."

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN