Hendrawan, Ayah dari Alena itu tiada henti menatap pintu kamar anaknya. Hatinya merasa bingung manakala ia ingin memberitahu perihal perihal kedatangan Davis. Rekan bisnis yang juga menjalin kasih dengan anaknya, apalagi Davis sudah menceritakan mengenai hubungan nya yang sudah sangat dalam bersama anaknya. Tak adil jika Davis meninggalkan Alena dalam keadaan Alena sudah memberikan apa yang Alena punya, dan tak adil juga jika anak sahabatnya hanya mendapatkan sisa dari seorang lelaki beristri. Pintu Alena terbuka, ia terlihat sudah mengganti pakaian nya dan terlihat memakai mantel tebal. “Lena..” panggil sang Ayah di ikuti dengan langkah nya dalam menghampiri Alena, langkah Alena sendiri pun terhenti. Matanya terlihat mendelik kesal saat sang Ayah memanggilnya, “Kamu mau kemana

