Edward menatap wajah wanita yang sedang mengeluarkan beberapa belanjaannya. Hari ini Ara berjanji akan mengajak makan malam Mamanya. Ara memang pawai menyembunyikan masalah di balik wajahnya yang selalu ceria. Dibantu Bi Inah, ia sesekali tersenyum dan tertawa saat mendengar celetukan asisten rumah tangganya itu. Edward yang sedang duduk mencuri pandang ke arahnya. Dadanya saat ini dipenuhi rasa cinta untuk Ara. Ia tidak bisa menyembunyikan nya lagi. “Ara terlihat berjalan perlahan, membawa sebuah nampan berisikan piring dan dua buah cangkir. “Pisang goreng dan coklat hangat,” jawab Ara, meletakkan nampan itu ke meja di samping Edward duduk. Edward membantu menurunkan nampan, terlihat Ara kesulitan karena perutnya sudah membesar. “Keligatannya enak,” terka Edward, Ara tersenyum lalu