Veronica terdiam saat mendengar kata-kata Lukas yang menusuk hatinya. Jantungnya berdegup kencang, setiap kata yang keluar dari mulut Lukas seperti pisau yang mengiris hatinya. Dia tidak tahu harus menjawab apa. Sakit, marah dan bingung bercampur aduk dalam dirinya. "Jangan katakan itu, Pak Lukas. Bapak tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Saya tidak menjual anak itu. Saya hanya ...." Lukas memotong ucapan Veronica dengan suara yang lebih keras. "Jangan berbohong, Veronica! Jangan mencoba memutarbalikkan kenyataan! Kalau kamu benar-benar peduli pada anak itu, kenapa kamu malah menjual anak itu? Sekarang katakan anak siapa itu? Anakku atau anak pria k*****t itu?" Veronica merasakan wajahnya memanas. Air mata yang sejak tadi ditahannya, kini mengalir tanpa bisa dia tahan lagi. Dia mem