Lita menyeringai ngeri mendapati pemandangan di depan sana. Keributan penuh cacian benar-benar tak terelakkan, membuatnya takut untuk sekadar menyaksikan. Lita yang bersembunyi di balik tembok lorong lantai apartemen Nabila berada, sampai panas dingin hanya karena mendengar cacian yang masih berlangsung. Iya, Nabila. Entah apa yang terjadi, tetapi ada wanita paruh baya yang memboyong tiga perempuan dan dua anak laki-laki tak ubahnya pasukan. Dari kelima yang datang tersebut, kiranya yang paling tua adalah si perempuan sebaya dengan Lita. Mereka kompak memanggil si wanita paruh baya yang tengah memimpin serangan pada Nabila, Mama. Dua orang aparat keamanan semacam satpam, baru saja datang setelah para tetangga juga sampai keluar dan satu di antaranya langsung melaporkan kejadian pengeroyo