Aku terdiam. Tak merespon apa yang Harry tawarkan. Hatiku sungguh bimbang, jika aku menolak, aku tak tahu kemana lagi mencari bantuan. Tapi jika aku jujur bahwa aku sedang sangat terdesak, rasanya juga tidak mungkin. Aku sudah menolak pria itu mentah-mentah. Bahkan mungkin sedikit melukai harga dirinya. "Aku harap kamu bisa mempertimbangkan tawaran dariku. Aku tidak ada maksud lain, hanya ingin membantumu," ucap Harry saat aku hanya diam. "Tapi, bagaimana dengan Nine? Dia sangat membenciku. Aku tidak mau kalian bertengkar karena semua penderitaan yang aku alami," ucapku pelan. Rasanya suaraku tercekat di tenggorokan. "Jika kau bilang Nine membencimu, maka ya, itu benar. Tapi alasan Nine membenci kamu, itu yang salah. Karena di sini aku sadar aku lah yang salah. Tak bisa melupakan masa l