Walau rasa penasaran sudah menggunung, tapi aku tidak berani mengangkat telpon dari nama Rey yang terus berdering. Mungkin aku harus mencari tahu sendiri. "Ah, maaf, Tante agak lama. Sekalian benerin make up yang agak berantakan," Cahyati muncul sambil merapikan bajunya lalu duduk kembali. "Gak apa, Tante. Oh ya, tadi ponsel punya Tante berdering," ucapku. "Oh ya? Siapa ya?" Cahyati mengambil ponsel miliknya dan segera mengecek. Nampak wajah terkejut sesaat, aku bisa lihat Cahyati sedikit melirik ke arahku namun kembali lagi menatap layar ponselnya saat sadar aku sedang memperhatikannya. "Maaf, Tan. Sepertinya aku harus segera pergi. Rey pasti sudah menunggu." Aku segera pamit. Kalau terlalu lama, aku khawatir Rey kenapa-napa di rumah. "Ya ... padahal Tante masih kangen sama kamu. Ya