Nine mengajakku untuk kembali tinggal di rumahnya. Alasannya karena aku sedang hamil besar. Khawatir aku melahirkan dan tak ada siapapun yang menolongku. Tentu saja aku menolak. Meksi aku tahu resiko tinggal sendirian di rumah dalam keadaan hamil trimester ketiga seperti ini sangatlah besar. Tapi, aku tidak mau merepotkan mereka. Terlebih lagi, aku juga tak bisa hanya tinggal diam. Aku harus mencari uang sebanyak mungkin untuk persiapan kelahiran anakku kelak. Ada beberapa pesanan jahit baju yang kudapat. Aku harus mengerjakannya. Agar segera mendapatkan bayaran. "Apa kamu yakin mau tinggal sendirian di sini?" tanya Cahyati yang masih membujukku agar ikut pulang bersama mereka. Aku mengangguk, "Aku akan tetap di sini, Tan. Terimakasih atas semua kebaikan Tante selama ini." Nine memeg