Maaf, Aku Tidak Bisa!

1838 Kata

Mobil Harry berhenti di depan rumah. Papa nampak menungguku di teras sambil terkantuk-kantuk. "Maaf, Pa. Aku pulang agak larut," ucapku lalu mencium punggung tangan papa. "Syukurlah sudah pulang dengan selamat. Bagaimana acaranya?" Papa balik bertanya. "Lancar, Pa. Semuanya nampak menikmati. Oh ya, Bella gimana? Rewel gak, Pa?" tanyaku. Ah, hampir lupa. Aku berbalik ke belakang. Kulihat Harry juga turun dari mobilnya. Mungkin sekedar pamit pada papa. "Bella anak baik. Asal dikasih tahu awalnya kamu kemana, pasti gak rewel. Apalagi tadi Ika juga datang ke sini," ucap papa. "Ika ke sini?" Harry menghampiri kami. Ia berdiri di teras. "Duduklah, Nak Harry!" ucap papa. Harry duduk di kursi sebelah papa. "Mau minum, Har? Biar aku buatkan," ucapku. "Buatkan teh tawar hangat saja buat Pap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN