Melihat kepada papanya sekilas dan mendapat balasan anggukan samar dari lelaki itu membawa Langit untuk segera melesat pergi menyusul Cinta. Cowok itu sungguh khawatir dengan apa yang di rasakan oleh Cinta saat ini, tujuan pertamanya tak lain adalah ruang kerja mereka. Benar saja, di kubikel Cinta nampak bergerombol teman satu ruang mereka. Isak tangis jelas terdengar dari arah itu, Langit berjalan mendekat dan di lihatnya Renata sedang memeluk bahu Cinta yang menelungkupkan wajahnya di meja. Begitu semua menyadari kehadiran Langit tatapan penuh tanya menghujani wajah tegang cowok itu. Mereka semua terheran, selama bekerja bersama tak sekalipun Cinta pernah menangis seperti sekarang, pasti ada sesuatu hal berat yang menimpanya saat ini. Semua mundur memberi jalan bagi Langit untuk mendeka