Bab 24 Persiapan Membuka Tabir

2132 Kata

Cinta mengaduk makanan di piringnya dalam diam, membuat Langit yang menemani makan di kantin kantor saat ini merasa heran. Tak seperti biasa Cinta nampak banyak fikiran seperti sekarang. “Hei, ada apa sih?” tanya Langit sambil menyentuh lembut tangan Cinta. Cinta mendongak kemudian tersenyum. “Entah kenapa aku merasa kasihan sama Mas Dewa, Lang.” Langit menghela nafas, kemudian kembali diam menunduk dan menikmati makanannya mengalihkan perhatian dari Cinta setelah tahu apa yang sedang di fikirikan oleh gadisnya itu. “Jadi kamu nyesel udah nolak Mas Dewa?” tanya Langit tanpa melihat ke arah Cinta. “Bukan menyesal karena telah menolak Mas Dewa, tapi menyesali kenapa Mas Dewa sukanya sama aku. Mas Dewa memiliki segalanya tapi kenapa harus aku yang di pilihnya? Kan dia sudah punya tunang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN