Menggerakkan badan sedikit saja membuat Cinta mengernyit merasakan sakit dan nyeri di sekujur tubuh, apalagi di bagian istimewanya hingga tak dapat dia tahan lagi air mata mengalir dengan sendirinya dari kedua mata.
Tak jadi berpindah tempat karena merasakan kesakitan dan lemas seolah tanpa tenaga akhirnya Cinta hanya kembali diam sambil menatap wajah sangat tampan yang masih pulas di sampingnya. Di pandangnya wajah itu sepuas yang dia mau mumpung sang pemilik tak menyadarinya. Wajah yang selalu berhasil membuatnya tertawa dan menenangkan jiwanya atas apapun yang sedang di hadapinya kini. Susah senang, dia setia menemaninya. Ketika sedang tertawa bersama maka dia akan sangat jahil menggodanya, ketika dirinya sedang menangis, maka wajahnya yang bisa tiba-tiba berubah sangat meneduhkan hati
