Seline menatap tidak percaya atas apa yang dilakukan Zain barusan, apa pria itu baru saja menciumnya? Dibibir? Hanya satu lumatan kecil dan itu berhasil membuat jantung Seline berdebar, tangannya gementar hingga menatap penuh tanda tanya. “Udah makan?” tanya Zain dengan suaranya yang lembut. Ingin sekali Seline menjawab, “Gue diculik ya g****k! Masa iya dikasih makan sama mereka.” namun apa yang baru saja terjadi itu membuat Seline mengurungkan niatnya dan memilih menggelengkan kepala. “Nenek khawatir karena kamu belum pulang, tapi saya kasih tahu dia kalau kamu sama saya. Jadi dia izinin kamu tidur disini malam ini. mau ganti baju? Punya kamu agak kotor.” Seline mengangguk, membiarkan Zain melangkah ke lemari untuk mengambil piyama… wanita? Serius? Punya siapa itu? “Ibu yang beli, ka