27

1135 Kata

Kubuka mata perlahan. Di mana ini? Aku menatap sekeliling yang tampak remang dan refleks bangun saat menemukan Aldri duduk di sebelahku. Tengah menatapku sambil tersenyum manis. “Kenapa aku bisa di sini?” Ia tertawa pelan. Katanya, “Tentu bukan genderuwo yang membawamu pulang.” Aku langsung teringat saat ia membopongku yang pura-pura tidur dan merebahkanku di jok. Setelah itu, tak ingat apa-apa lagi. Pasti, aku tertidur cukup lama. Ia menggapai kedua tanganku, meremasnya lembut. “Kamu seharusnya menemaniku.” “Kamu berhasil menyuruhku menemanimu sekarang!” Aku bahkan terkejut dengan reaksiku yang terdengar sangat kesal. Aldri sampai menyentuh dadanya, menatapku dengan wajah penuh tanya. “Apa kamu ada masalah?” Ia terlihat begitu sabar saat menanyakannya. Kutarik napas dalam. “Bukan a

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN