"Maaf, Bu Agni. Aku tak sengaja menjatuhkan coklat tersebut pada seragam Ibu," ujar Ezio nampak menyesal. Kini seragam putih Agni Jadi kotor dengan noda cokelat di sana. Hiss! Agni hanya berdesis lirih kala melihat noda coklat pada bagian perutnya. Tidak mungkin juga dia akan menyalahkan Ezio. Ada saja Ezio ... aku tahu kamu tidak sengaja melakukannya. Tapi kenapa di saat ada ayahmu? Astaga! Bu Agni benar-benar tulus. Padahal jelas aku sengaja melempar coklat itu di bajunya. Tapi dia mengira aku tidak sengaja melakukannya. Lagi, Ezio yang bisa mendengar suara hati Agni tersentuh mendengarnya. Wanita itu seperti sosok ibu, bukan guru baginya. Aduh ... Ezio ini kenapa dia selalu bikin masalah setiap saat? tidak bisakah dia tenang dan membuat semuanya tenteram dalam sehari saja? Dia