Niko menyeret Ezio masuk ke rumah. Ia kemudian memasukkan Ezio ke gudang kosong yang ada di belakang rumah, lalu menguncinya. "Sial! Aku dikunci di sini setelah beberapa saat lamanya aku tidak masuk ke ruangan ini," gerutu Ezio. Dia tidak takut ataupun menangis berada di sana. Niko masih berada di depan pintu gudang berdiri menjulang. "Ezio, Ayah tidak akan melakukan ini jika kamu tidak keterlaluan. Hari ini kamu membuat banyak sekali kesalahan. Renungkan kesalahanmu di dalam. Jika kamu sudah menyadari semua kesalahanmu maka ayah akan membukakan pintu." Tak ada respons. Ezio memilih untuk diam daripada menjawab. Hingga Niko pun pergi dari sana. "Apa salahku? Aku sama sekali tidak salah. Jadi apa yang harus kurenungkan? Aku hanya ingin membantu Ayah saja. Aku yakin, suatu saat nanti