"Apa?!" Agni panik mendengar jawaban dari Niko. Dia sampai menggigit bibirnya. Bagaimana bila dia terkunci semalaman di sini bersama Niko? Tiba-tiba saja bayangan pria itu pernah menyentuhnya beberapa waktu yang lalu kembali terlintas dalam benak, membuatnya meremang seketika. Terlebih barusan juga melihat milik Niko yang on. Salahkah jika dia punya pikiran buruk?
"Mungkin, aku bisa keluar lewat jendela." Agni melihat jendela yang ada di kamar. Meski mustahil keluar dari sana. Jendela itu letaknya di atas dan lebih mirip disebut sebagai angin-angin daripada jendela. Tapi itu satu-satunya akses untuk keluar saat ini.
"Bu Agni, bagaimana Anda keluar lewat sana?" Niko ikut menatap jendela yang dimaksud oleh Agni. Rasanya naik ke sana saja susah. Mungkin harus ada tangga untuk mencapainya. B
