Syarat

1505 Kata
Siang ini, Danu tampak terlihat sedang memasuki sebuah restauran hotel bintang lima yang berada di tengah pusat kota. Pria paruh baya itu tampak berjalan dengan langkah mantapnya. Tampak aura sorang pemimpin yang bijak terpancar dari raut wajah teduhnya. Bagi yang mengenal karakter pengusaha sukses itu bisa dipastikan mereka tidak ada yang berani menyinggungnya. Mengingat ada Putra Mahkota Yang berada di belakangnya. Dirga Ishak, putra sulung sekaligus penerus Himalaya & Co. Pria tampan itu terkenal dingin dan kejam dalam dunia bisnis. Pasti Dirga akan memberikan hukuman dengan caranya pada orang-orang yang berani menyinggungnya terutama menyinggung keluarganya. Tampak di belakang Danu, ada lelaki berkacamata yang merupakan asistennya sedang berjalan mengikuti pria paruh baya yang masih terlihat gagah tersebut. Pria muda itu berjalan sambil membawa sebuah tas yang berisi beberapa dokumen penting. Saat Presdir bersama asistennya tersebut telah memasuki restauran hotel, ternyata sudah ada dua orang pria muda yang sedang menunggu kedatangannya. Ketika Danu dan Satria, asistennya mendekati meja, dua orang pria yang sudah menunggu mereka itu pun langsung berdiri untuk menyambut kedatangannya. Mereka berempat berjabat tangan terlebih dulu sebelum mendudukkan dirinya masing-masing. Cukup dengan berbasa-basi sebentar setelah pesanan sudah tersaji di atas meja. Kemudian tampak Danu ingin memulai pembicaraannya dengan serius. “Saya langsung saja pada intinya. Saya bersedia menjadi investor tunggal untuk Salim Grup, tapi dengan satu syarat!” ucap Danu tanpa basa-basi sambil menatap mata Rafa dengan tatapan tajamnya. Rafa mendengarkan penuturan pria paruh baya yang cukup disegani dalam dunia bisnis tersebut, bahkan pria muda itu membalas tatapan mata Danu dengan tak kalah tajamnya. Pria tampan berhidung mancung itu masih menunggu ucapan presdir Himalaya & Co yang duduk di hadapannya saat ini. “Apa pun syarat yang Anda ajukan, saya akan menyetujuinya,” jawab Rafa dengan yakin. “Kamu harus menikahi Putri Bungsu saya! Saya pastikan hanya Himalaya & Co yang akan menjadi investor tunggal untuk Salim Grup,” ucap Danu dengan mata yang tetap mengamati semua perubahan raut wajah dari pria muda yang ada di hadapannya. Sambil menyandarkan punggungnya, Presdir Himalaya & Co itu pun meminum kopi hitamnya dengan perlahan. Sikap pria paruh baya itu tampak terlihat tenang, menandakan jika pria itu memang sudah mumpuni di dalam dunia bisnis. Pria tampan yang pernah menjadi dokter di rumah sakit Angkasa itu pun cukup terkejut mendengar syarat yang diajukan oleh pria paruh baya tersebut. Apa dirinya tidak salah dengar dengan apa yang baru saja diucapkan oleh pengusaha besar itu. Rafa yang masih belum bisa mencerna semua ucapan Danu Ishak, seketika terlihat mengerutkan dahinya. “Jika kamu tidak bersedia dengan syarat yang saya ajukan, tidak masalah. Satria mari kita pulang!” ucap Danu dengan tegas sambil beranjak dari duduknya. Lelaki setengah baya itu bersiap pergi meninggalkan Rafa dan asistennya. Satria yang mendengar perintah dari atasannya langsung bergegas berdiri sambil meraih tas yang dia letakkan di meja sisi kirinya. “Tunggu, saya bersedia!” ucap Rafa sambil setengah berteriak. Lelaki tampan berhidung mancung itu cukup terkejut dengan sikap pria paruh baya yang ada di hadapannya. Lelaki itu sepertinya tidak suka berbasa-basi. Tanpa berpikir panjang, Rafa langsung menyanggupi syarat yang diminta oleh Danu. Bahkan, lelaki itu tidak memikirkan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang. Yang ada di dalam pikirannya saat ini adalah perusahaan keluarganya bisa kembali berjaya. Di saat kesempatan itu datang, mantan dokter itu pun tidak akan melewatkannya. Rafa yang sudah memiliki seorang kekasih, tetap nekat untuk menyanggupi permintaan Danu. Menurut Rafa semua pasti bisa dibicarakan. Danu yang sudah membalikkan badannya hendak meninggalkan meja tampak sekilas tersenyum tipis sebelum dia memutar tubuhnya untuk kembali menghadap Rafa. Pengusaha sukses itu lalu membalikkan tubuhnya kembali dan mendudukkan tubuhnya ke tempat semula. “Saya bersedia dengan semua syarat yang Anda minta,” ucap Rafa kembali setelah mereka berempat sudah duduk kembali ke tempatnya semula. “Saya hanya ingin melihat Putri saya bahagia. Jika suatu saat nanti saya melihat Putri yang saya sayangi menangis dan terluka, saya akan langsung menghancurkan kamu dan Perusahaan keluargamu itu,” ancam lelaki paruh baya itu. “Saya bisa pastikan Putri kesayangan Anda akan bahagia,” jawab Rafa dengan mantap. Akhirnya penandatangan semua dokumen yang telah mereka siapkan pun selesai. Setelah itu mereka semua berjabat tangan sebelum pergi meninggalkan restauran. Selama diperjalanan Rafa terlihat sedang termenung di bangku penumpang bagian belakang. Dino, asistennya yang mengemudikan mobil tampak sesekali melirik spion yang ada di atasnya. Saat masih di dalam restauran tadi, sebenarnya pria itu dibuat terkejut dengan keputusan besar yang diambil oleh atasannya. Yang Dino tahu, atasannya itu sudah memiliki seorang kekasih yang berprofesi sebagai model. “Boss, bagaimana dengan Nona Sandra nantinya?” tanya Dino dengan penasaran sambil melirik sekilas atasannya yang duduk di belakang. “Itu urusan saya,” jawab Rafa dengan nada dingin. *** Di sisi lain, tepatnya di sebuah bangunan megah dan mewah, tampak seorang gadis cantik bermata hazel terlihat tersenyum bahagia setelah mendengarkan ucapan dari orang tuanya. Sebagai gadis yang sedang jatuh cinta, pastinya merasa bahagia jika dirinya akan dinikahkan dengan lelaki pujaannya. Lelaki yang selama ini hanya selalu bersarang di dalam pikiran dan hatinya saja. Anggaplah Bella cinta sendirian. Tapi gadis cantik itu yakin jika suatu saat nanti Rafa akan bisa menerima cintanya. Banyak contoh di luaran sana, di mana pasangan suami istri bisa bahagia dengan pernikahan yang dijodohkan. Dengan cinta yang tulus, Bella berharap bisa menyentuh hati seorang Rafa Salim. “Aku yakin, Dokter Rafa akan bisa menerima cinta tulus ku,” ucap Bella dengan lirih pada dirinya sendiri. Menurutnya tidak akan ada yang bisa menolak sebuah ketulusan, apa pun itu. Bahkan, batu karang pun bisa berlubang jika terus menerus ditetesi air. Akhirnya hari pernikahan pun digelar dengan sangat meriah dan mewah. Banyak undangan dari berbagai kalangan yang menghadiri pernikahan putri bungsu keluarga Ishak, sebuah keluarga yang cukup tersohor. Danu yang merupakan salah satu seorang pengusaha sukses banyak mengundang relasi bisnisnya. Pria paruh baya itu ingin berbagi kebahagiaan yang saat ini dirasakan oleh keluarganya. Dengan senyum yang terus terpasang di wajah kedua mempelai banyak membuat iri semua pasang mata yang melihatnya. Menurut banyak orang, Rafa dan Bella adalah pasangan yang serasi. Pengantin prianya tampan dan pengantin wanitanya cantik. Akhirnya acara pun selesai dan saat ini Bella sudah berada di dalam kamar hotel tempat pesta pernikahannya digelar. Gadis cantik itu tampak sedang duduk sambil bersandar pada sandaran ranjang setelah membersihkan dirinya. Wanita itu tampak sedang menunggu lelaki yang baru saja menjadi suaminya sambil memainkan ponselnya. Bella menunggu kurang lebih satu jam. Akhirnya suaminya masuk juga ke dalam kamar. Lelaki itu terus melangkahkan kakinya menuju kamar mandi tanpa menoleh keberadaan wanita yang baru saja menjadi istrinya. Dia seakan tidak peduli dengan keberadaan wanita yang terlihat sedang menunggunya. Sejak pertama kali melihat suaminya masuk ke dalam kamar, Bella tidak berani untuk membuka mulutnya. Gadis cantik itu terus menatap sosok pria yang tengah berjalan melewatinya. “Aku seperti makhluk tak kasat mata,” batin wanita cantik itu. Bella sangat paham dengan apa yang di rasakan oleh pria pujaannya. Pasti suaminya merasa canggung sama seperti dirinya, karena sebelumnya mereka tidak pernah dekat. Tak sampai dua puluh menit kemudian, terdengar suara pintu kamar mandi yang terbuka. Kemudian tampak Rafa sedang berjalan menuju sofa yang terletak tak jauh dari ranjang. Pria tampan itu segera meraih ponselnya setelah mendudukkan dirinya di atas sofa panjang. Detik berikutnya pria itu pun langsung sibuk dengan ponselnya. Sesekali Rafa terlihat tersenyum tipis saat menatap layar ponsel yang terlihat sedang menyala. Menurut Bella, mungkin suaminya sedang membalas pesan dari teman-temannya yang mengucapkan selamat kepadanya, mengingat hari ini adalah hari pernikahan mereka. Beberapa menit kemudian Rafa sudah merebahkan tubuhnya di sofa. Bella melihat suaminya yang baru saja menikahinya memilih tidur di sofa, seketika membuat gadis itu segera membuka mulutnya yang sejak tadi tertutup rapat. “Mas Rafa, tidur di ranjang aja, nanti kalau tidur di sofa badannya bisa pegal-pegal saat bangun besok pagi,” ucap Bella dengan suara lembutnya. Gadis itu mencoba memberanikan diri berbicara dengan suaminya. Bagaimanapun, statusnya sekarang adalah seorang istri Rafa, jadi dia harus bisa menjalankan kewajibannya dengan sebaik mungkin. Rafa yang mendengar suara lembut wanita yang baru saja dia nikahi, seketika urung memejamkan matanya. Dengan tatapan datar pria tampan itu pun hanya menjawab dengan decakan saja. Bella tidak mendapatkan jawaban yang sesuai dengan keinginannya memilih mengalah. Tidak mungkin di malam pertamanya malah diwarnai dengan perdebatan. Akhirnya, gadis itu pun membawakan bantal serta selimut ke sofa. Jika suaminya tidak mau tidur satu ranjang dengannya, setidaknya sebagai seorang istri dia sudah berusaha untuk membuat tidur suaminya terasa nyaman. “Jika Mas Rafa tidak mau tidur di ranjang, ini bantal dan selimut buat Mas pakai agar pas bangun besok pagi badan Mas Rafa nggak pegal,” ucap Bella sambil menunjukkan bantal dan selimut yang berada di kedua tangannya. “Ingatlah! Jangan terlalu memaksakan diri dengan Pernikahan Bisnis ini,” ucap Rafa dengan nada dinginnya. Bahkan, lelaki itu tanpa menoleh sedikit pun pada istrinya yang berdiri tidak jauh dari tempatnya berada. Rafa hanya berniat mengingatkan, jika pernikahan mereka bukanlah pernikahan biasa. Mendengar penuturan dari suaminya, seketika membuat wanita itu pun terdiam. Gadis itu tidak berani untuk bersuara lagi. Sebagai seorang istri, dirinya tidak berani membantah perkataan pria yang telah menjadi suaminya tersebut.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN