Kejutan

1497 Kata
Bella yang mendengar ucapan dari suaminya tampak terdiam sesaat tapi dengan cepat wanita cantik bermata hazel itu langsung kembali ke wajah normalnya. Wanita itu memahami jika mungkin suaminya belum bisa menerima kehadirannya. Mengingat pernikahan mereka yang terkesan mendadak dan mungkin saja pria itu merasa terpaksa karena demi perusahaannya. “Saya tidak berharap, tapi saya lakukan ini hanya demi rasa kemanusiaan,” jawab Bella sambil meletakkan bantal dan selimut yang dia bawa di atas meja dekat suaminya berada. Setelah mengatakan itu, wanita itu pun langsung membalikkan badannya untuk menuju ranjangnya kembali. Sebagai seorang istri, Bella sudah bertekad akan mengabdikan hidupnya untuk sang suami. Wanita cantik berhati lembut itu dengan sabar menghadapi sikap dingin pria yang telah menjadi suaminya tersebut. Untuk sejenak, Bella sempat terkejut dengan perubahan sikap Rafa yang begitu drastis. Bagaimana wanita cantik itu tidak terkejut, karena selama di pelaminan tadi, suaminya tampak tersenyum bahagia. Bella sempat merasa bahagia karena dia kira lelaki pujaannya yang saat ini telah menjadi suaminya itu sudah bisa menerima dirinya. Tapi nyatanya semua senyum yang dia suguhkan di hadapan keluarganya dan banyak orang adalah sebuah kepalsuan. Ternyata lelaki pemilik hidung mancung itu bisa juga menampakkan topeng di wajah tampannya. *** Keesokan harinya, setelah semua keluarga meninggalkan hotel tempat mereka menginap kemarin, pengantin baru itu juga ikut meninggalkan hotel. Rafa mengajak wanita yang baru saja dia nikahi pulang ke rumahnya. Mereka menuju sebuah rumah besar yang akan mereka tinggali mulai saat ini. Selama di dalam perjalanan hanya terdengar suara musik. Tampak sesekali pria itu terlihat mengeraskan rahangnya seperti sedang menahan kesal. Selama kurang lebih empat puluh lima menit menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai di halaman sebuah rumah besar dua lantai. Wanita cantik itu tampak melihat ke sekeliling rumah sambil berjalan dengan perlahan menuju teras. Halaman yang luas dengan tanaman yang tertata rapi menambah kesan asri rumah tersebut. Bella tidak pernah menyangka jika dibalik pintu rumah itu sudah menunggu kenyataan pahitnya. Takdir yang selama ini tidak pernah dia bayangkan akan datang menyapanya. Sungguh, sebuah kejutan yang akan mengubah hidupnya. “Hey … Sayang,” ucap seorang wanita saat pintu rumah sudah terbuka. Tampak wanita cantik dengan rambut berwarna merah menyambut suaminya dengan mengenakan pakaian kurang bahan. Wanita yang cukup asing bagi Bella sedang berdiri di depan pintu rumah. Dan yang membuat Bella tercengang, wanita asing tersebut memanggil suaminya dengan panggilan ‘Sayang’ padahal baru sehari Bella menjadi istri laki-laki itu. “Mas …,” lirih Bella sambil menatap Rafa untuk meminta penjelasan. Suaminya tidak saja menghiraukan panggilannya, tapi pria itu seakan enggan untuk memberikan penjelasan padanya. Lebih parahnya lagi, wanita yang berstatus sebagai istri sah-nya itu malah mendapatkan sebuah decakan sinis yang keluar dari mulut suaminya. Perasaan Bella sudah tidak enak saat matanya melihat bagaimana wanita asing itu bergelayut manja kepada suaminya. Hatinya merasa seperti ada yang menusuknya dengan benda runcing dan tajam. Berharap semua yang terjadi hanya sebuah kejutan yang dipersiapkan oleh suaminya untuk mengerjainya. “Kenapa? Kamu terkejut? Dia Sandra, kekasihku,” jawab Rafa dengan santainya. Deg …! Bella yang berdiri tepat di sebelah suaminya tampak membelalakkan matanya karena terkejut. Dia masih berusaha mencerna perkataan yang keluar dari mulut suaminya. Bagaikan disambar petir, wanita itu tampak sedikit terhuyung. Nafasnya mendadak terasa sesak dan dadanya terasa nyeri seperti ada balok besar yang menghantamnya. “Maksud Mas, apa? Aku tidak mengerti. Mas tidak sedang mempermainkan pernikahan ini, kan?” ucap wanita cantik itu dengan mata yang sudah tampak berembun. “Lebih tepatnya, aku menikahimu karena bisnis, Bella. Aku sudah memiliki kekasih yang sangat aku cintai dan di saat kesempatan datang untuk menghidupkan kembali perusahaan keluargaku datang dengan sendirinya, maka dengan senang hati aku menerimanya,” jawab Rafa dengan senyum meremehkan, “Kamu sabar dulu setelah perusahaanku kembali berjaya aku pasti akan menceraikan kamu secepatnya,” lanjut Rafa sebelum pergi sembari merangkul pinggang kekasihnya meninggalkan Bella yang masih berdiri seorang diri. Bella hanya bisa diam mematung sambil menatap punggung sepasang kekasih yang tampak berjalan menjauh. Wanita cantik itu sungguh tidak pernah menyangka jika Rafa yang dia kenal dulu sudah berubah atau mungkin memang Bella yang tidak benar-benar mengenal karakternya. Karena mantan dokter yang dia kenal dulu adalah seorang pria yang baik dan hangat. *** Sudah hampir sebulan Bella menjadi seorang istri. Saat wanita itu hendak ke dapur untuk membantu mbok Narti, tanpa sengaja dirinya melihat kemesraan Rafa dan Sandra di ruang tengah. Wanita itu pun seketika meraba dadanya yang mendadak terasa nyeri. Kedua matanya juga terasa panas. Lalu kemudian wanita itu tampak sedang mengambil napas dalam-dalam berharap udara yang masuk ke dalam paru-parunya bisa membantu mengatasi sesak yang mendadak menyerangnya. “Non Bella, yang sabar ya! Serahkan semuanya pada Tuhan. Non adalah wanita yang kuat dan hebat, terbukti Non bisa bertahan hingga detik ini. Semua pasti akan berakhir, Non. Percaya sama Mbok!” ucap mbok Narti yang sebenarnya tak kalah sedihnya dengan Bella. Selama ini dia juga melihat semua yang terjadi dalam rumah tangga majikannya. Sebenarnya dia sendiri tidak sampai hati melihat penderitaan istri majikannya. Namun, dia tidak bisa berbuat apa-apa selain menghibur melalui kata-kata. Wanita paruh baya itu lumayan banyak tahu mengenai rumah tangga macam apa yang tengah dijalani oleh wanita cantik yang ada di sampingnya saat ini. Sebagai sesama wanita, sebenarnya mbok Narti merasa gerah dan marah dengan kelakuan majikan laki-lakinya bersama dengan kekasihnya. Wanita paruh baya itu tidak bisa melakukan apa-apa. Mbok Narti cukup tahu diri akan posisinya di rumah majikannya ini. Sejak Bella tinggal di rumah suaminya, mbok Narti sering menangkap basah wanita cantik dengan penuh kelembutan itu tampak habis menangis. Entah itu karena hukuman, cacian, atau kekerasan fisik yang sudah menjadi makanan wanita itu sehari-hari. Ketika wanita itu melihat mbok Narti yang sedang menatap matanya untuk meneliti keadaannya, ia pun akan beralasan jika matanya sedang kelilipan. “Terima kasih, Mbok. Bella pasti kuat, demi Papa dan Mama. Sekali lagi terima kasih, cuma Mbok Narti yang peduli sama Bella di sini,” ucap wanita bermanik mata hazel itu sambil mencoba tersenyum, tapi sialnya setelah dirinya mengucapkan itu air matanya dengan lancang malah merembes keluar tanpa permisi. Di dalam senyuman wanita cantik itu tampak terlihat kepedihan yang berusaha dia simpan sendirian. Sorot mata yang dulunya tampak di dalamnya ada banyak keceriaan. Tapi tidak dengan sekarang, sorot mata sendu tampak tersirat banyak menyimpan kepedihan dan luka. ‘Tuhan, beri aku kekuatan untuk bisa menjalani takdir yang sudah Kau gariskan untuk ku. Dan jadikan hatiku setegar karang untuk melalui semuanya yang entah kapan akan berakhir. Tuhan, jika diriku memang benar-benar sudah tidak mampu lagi untuk bertahan, tolong selamatkan aku dengan cara Mu,’ doa seperti itulah yang selalu Bella ucapkan di dalam hatinya. Wanita muda pemilik kulit seputih porcelain itu tidak pernah mendapatkan kekerasan fisik dari keluarganya atau dari siapa pun selama hidupnya. Jangankan kekerasan fisik, bentakan saja dia tidak pernah menerimanya meskipun hanya sekali saja. Kedua orang tuanya serta kakak laki-lakinya selama ini selalu memanjakannya. Karena niat tulusnya yang ingin membantu pria yang dia cintai malah menyeretnya ke dalam neraka yang bernama rumah tangga. Ingin mengadu pada papa atau kakaknya tapi Bella tidak berani karena sebuah ancaman dari suaminya. Karena memiliki hati yang begitu lembut, maka wanita cantik itu memutuskan akan menanggung semuanya sendiri. Dia tidak ingin membuat papanya menyesali keputusannya yang secara tidak langsung sudah menjodohkan dirinya dengan pria yang dia cintai sekaligus yang membuatnya terluka secara fisik maupun batin. Tak lama kemudian, tampak dua orang kekasih itu beranjak dari sofa ruang tengah untuk menuju kamar utama. Kamar yang seharusnya Bella tempati. Wanita cantik dengan segala kecerdasannya itu tidak bodoh untuk mengerti apa yang selama ini terjadi di dalam sana. Dua orang dewasa yang memiliki hubungan kekasih itu tidak akan hanya sekedar tidur dalam arti yang sebenarnya di dalam kamar itu, kan? Bella dan mbok Narti hanya pura-pura tidak tahu dan menutup mata rapat-rapat. Meskipun hati bagai tertusuk-tusuk belati setiap harinya. Wanita malang itu sering meraba dadanya karena merasakan nyeri. Lelaki yang selama ini dia kagumi dan cintai ternyata malah membuatnya terluka. Ke mana dulu pria hangat dan sabar yang pernah merawat dirinya ketika di rumah sakit. Istri mana yang akan baik-baik saja ketika seorang pria yang berstatus sebagai suami sah-nya mengajak kekasihnya untuk tinggal di rumah yang sama dengan sang istri. Bahkan, setiap saat tampak terlihat bermesraan di depan matanya. Bella yang berstatus sebagai istri sah malah harus berperan sebagai asisten rumah tangga untuk sepasang kekasih tersebut. Andai hati bukan buatan Tuhan mungkin sejak awal mengetahui pernikahan toxic ini pasti sudah hancur berkeping-keping. Entah kata apa yang pantas untuk mereka yang berani mempermainkan pernikahan yang begitu suci. Janji pernikahan yang diucapkan harusnya bisa dia pertanggung jawabkan. Jika hanya masalah hati kenapa pria kejam yang berstatus sebagai suaminya itu tidak menolak syarat dari papanya. Tidak kah dia adalah lelaki berhati licik? Ataukah di sini Bella yang bodoh karena membiarkan fisik dan hatinya tersiksa dengan sukarela. Luka yang seharusnya tidak Bella terima. Pria kejam itu dendam dengan syarat yang terpaksa harus dia terima. Karena harus menikahi Bella, Rafa tidak bisa menikahi kekasihnya, Sandra. Pria kejam itu sudah bertekad, selama menjadi istrinya, dia akan membuat wanita cantik bermanik mata hazel itu serasa hidup di neraka.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN