"Papi!" Waktu di mana Wala baru saja masuki rumah Semesta, tetapi wajah gantengnya disambut tempelengan sadis dari sosok yang mami teriakkan tadi. Oh, papi. Wala oleng, dia tidak siap mendapat serangan, membuat tubuhnya terdorong dan nabrak pintu, padahal itu baru tempeleng. "Papi, dengerin dulu penjelasan Wala, Pi. Jangan kayak gini ...." Mami gegas menghampiri Wala, membantunya. Pun, melindungi. Maklum, Wala itu anak kesayangannya. Namun, Alam Semesta tidak pandang siapa yang ada di hadapannya sekarang, kecuali Ranasya tentu saja. "Dia hampir mencelakai cucu Papi, Mi. Dan itu karena kelakuan bodohnya yang sok heroik!" "Iya, iya, Mami tau. Tapi Wala baru datang, Pi. Ayo duduk dulu, ngobrol-ngobrol dulu, biar kita dengerin dulu penjelasan versinya." Ya, karena tak tahan ... Alam te