56. Kekhawatiran Tak Berujung

2108 Kata

Rivan’s POV  Mila belum juga sadarkan diri. Dia masih terbaring tak berdaya dengan berbagai alat yang menempel di badannya. Wajahnya tampak pucat, matanya terpejam rapat, mulutnya pun terkatup erat. Dalam ketidakberdayaannya itu, dia tampak sangat tenang. Aku menunduk, memegangi d**a yang rasanya seperti akan meledak karena marah yang teramat sangat. Marah pada diri sendiri yang tak bisa berbuat apa pun selama hampir tiga hari. Andai pesan anonim tidak pernah datang, kurasa sampai detik ini Mila masih disekap di rumah tua itu. Jika aku datang lebih lama, aku juga tidak yakin dia masih selamat. Pasalnya, saat pertama kali aku melihatnya setelah berhasil mendobrak pintu, dia benar-benar terlihat seperti mayat hidup. Pucat di wajahnya berada pada level sampai hampir membiru. Bibirnya ju

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN