Back to Mila’s POV Warna putih dan bau obat-obatan. Itu adalah dua hal yang pertama kali kulihat dan kurasakan begitu membuka mata. Badan rasanya kaku bukan main. Sakit, nyeri, juga linu. Semua persendian terasa seperti lepas dari tempatnya. Sungguh, ini sangat sakit! Mataku mengerjap berulang kali. Mencoba menetralkan cahaya matahari yang menyerang mata. Cahaya yang menyorot masuk dari celah jendela yang dibuka. Aku di rumah sakit? Apakah ini mimpi? Aku bingung. Aku linglung. “Bu, Ibu! Mbak Mila siuman, Bu! Matanya udah kedip-kedip!” Ternyata ada Akmal. Dia bangun dari sofa dan menghampiriku, disusul Ibu kemudian. Aku tersenyum lemah. Aku bahagia. Ternyata, aku masih hidup. Ini bukan mimpi. Sakit yang kurasakan di sekujur badan adalah bukti kalau ini nyata. Aku selamat. Aku tidak