86. Menjelang SAH

2533 Kata

Selama menunggu hari-H pernikahan, aku menyibukkan diri dengan mengurus persiapan. Mulai dari undangan, souvenir, WO, sampai perawatan badan. Seperti yang diminta Mas Rivan, aku mengandalkan Akmal untuk mengatantarku ke sana dan kemari. Akmal baru saja ulang tahun, dan dia mendapat kado laptop dari Mas Rivan. Jangan bayangkan laptop harga lima, tujuh, atau sepuluh juta. Harga laptop Akmal hampir dua kali lipatnya harga ponselku. Laptop yang memang khusus untuk orang-orang kerja ‘berat’. Tentu saja, aku sempat protes. Ayah pun sempat telepon Mas Rivan karena merasa tak enak hati. Namun, kami tidak berhak mengganggu kesenangan Akmal. Itu hadiah berharga di hari ulang tahunnya. Jadi, ya sudah. Menolak pun tidak bisa. “Mbak Mila, hape-nya bunyi, tuh! Udah berkali-kali, lho!” “Oh, ya? Minta

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN