27. Pulang

2026 Kata

Sore ini aku mendapat telepon kurang mengenakkan dari Akmal. Dia memberi kabar tentang kondisi Ayah dan Ibu yang semakin sering sakit-sakitan. Aku yang tadinya sedang berkemas hendak pulang kerja, jadi urung. Aku lemas, aku khawatir, aku sedih, rasanya luar biasa campur aduk. Bahkan setelah banyaknya hal buruk yang Ayah dan Ibu berikan padaku, aku masih tidak bisa membenci mereka. Sungguh! Tiap kali mereka berbuat hal kurang mengenakkan, aku selalu mengingat kebaikan mereka dulu. Aku tidak bisa melupakannya begitu saja. Lagi pula, mereka baru mendiamkanku belum ada satu tahun. Mana mungkin aku melupakan dua puluh lima tahun kebaikan mereka? Rasanya jelas tak adil! Ibu yang melahirkanku. Ayah adalah cinta pertamaku. Mereka merawatku dari kecil. Menyayangiku dengan begitu banyaknya. Tumpa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN